Saat ini kamu mulai bertransformasi menjadi lebih baik, syukur juga
ku ucapkan kepada-Nya aku turut bahagia meskipun aku belum bisa ikut
menikmatinya. Sebuah transformasi yang luar biasa sudah kau lakukan
hingga orang berkata kau hebat punya pemikiran yang panjang dalam usiamu
yang terhitung belum matang. Aku senang aku bahagia karena mengetahui
kabar itu untuk orang yang benar aku sayangi, tapi yang menjadi
ganjalanku saat ini adalah : ini adalah sebuah awal dari transformasimu
haruskah aku terlibat didalamnya? mungkin memang aku bukan siapa-siapa
aku masih seorang kekasih yang tak punya ikatan apapun denganmu, kita
berjalan bersama sudah menjelang satu tahun semua apapun itu baikmu
burukmu aku hampir mengenalinya dengan baik dan aku memahaminya. Aku
mulai merasakan sesuatu, mungkin itu hanya prasangka awalnya , namun seiring berjalannya waktu itu terus kurasakan membuatku
tak nyaman. Awalnya adalah sebelum kau bertransformasi, kau merancang
transformasimu dan aku tak terlibat sama sekali, jika aku tidak bertanya
tentang rencanamu kamu tidak akan pernah mengatakannya padaku. Seiring
proses kamu menjalai rencanamu itu aku semakin merasa dijauhkan, jika aku tak
meminta maka kau tak memberi.
Kedua adalah pada saat kamu melakukan perpindahan, pada perpindahan itu kamu berencana untuk tidak melibatkanku didalamnya. Memang benar kamu bisa melakukannya sendiri, tapi apa gunanya aku? Namun setelah kau jelaskan semuanya aku berusaha mengerti.
Setelah itu ada kejadian lagi yang membuatku merasa tak enak, lusa adalah pernikahan saudaramu dan ibumu menanyakan apakah aku akan datang disana bersamamu? kau menjawab tidak dengan alasan yang logis kepada ibumu, aku tersinggung dan aku membicarakannya padamu, aku berusaha mengerti "lagi" baiklah, namun setelah kejadian itu aku memang benar tidak datang disana, aku merasa dijauhkan lagi tapi aku akan mengerti lagi.
Semakin jauh kesini apa yang kau lakukan semuanya hampir tidak melibatkan prosesku, aku menjadi merasa tidak berguna apa gunanya aku? bukannya aku ingin diakui dalam setiap kegiatanmu, namun aku tidak mau ini terjadi di hari hari selanjutnya, untuk saat ini memang transformasimu luar biasa aku hanya perlu mendukung untuk dirimu berjalan sendiri, namun bagaimana nanti? jika transformasimu lebih luar biasa dan aku tidak akan pernah terlibat didalamnya?
Jangan pernah membuatku kecewa :) aku percaya itu tidak akan terjadi, pikiran negatif apapun yang ku pikirkan tidak akan pernah terjadi, kita akan bertumbuh bersama dan menjadi pasangan yang luar biasa.
Amin
Kedua adalah pada saat kamu melakukan perpindahan, pada perpindahan itu kamu berencana untuk tidak melibatkanku didalamnya. Memang benar kamu bisa melakukannya sendiri, tapi apa gunanya aku? Namun setelah kau jelaskan semuanya aku berusaha mengerti.
Setelah itu ada kejadian lagi yang membuatku merasa tak enak, lusa adalah pernikahan saudaramu dan ibumu menanyakan apakah aku akan datang disana bersamamu? kau menjawab tidak dengan alasan yang logis kepada ibumu, aku tersinggung dan aku membicarakannya padamu, aku berusaha mengerti "lagi" baiklah, namun setelah kejadian itu aku memang benar tidak datang disana, aku merasa dijauhkan lagi tapi aku akan mengerti lagi.
Semakin jauh kesini apa yang kau lakukan semuanya hampir tidak melibatkan prosesku, aku menjadi merasa tidak berguna apa gunanya aku? bukannya aku ingin diakui dalam setiap kegiatanmu, namun aku tidak mau ini terjadi di hari hari selanjutnya, untuk saat ini memang transformasimu luar biasa aku hanya perlu mendukung untuk dirimu berjalan sendiri, namun bagaimana nanti? jika transformasimu lebih luar biasa dan aku tidak akan pernah terlibat didalamnya?
Jangan pernah membuatku kecewa :) aku percaya itu tidak akan terjadi, pikiran negatif apapun yang ku pikirkan tidak akan pernah terjadi, kita akan bertumbuh bersama dan menjadi pasangan yang luar biasa.
Amin